"Do or do not" bagi anak usia dini


Anak ibarat kertas putih yang masih kosong. Belum ada tulisan atau gambar apapun. Memang, sifat sifat dasar anak sudah ada sejak berada dalam kandungan. Tetapi, jangan lupa, pembentukan mental anak juga sangat dipengaruhi oleh lingkungannya dan bagaimana orang tua ‘membentuknya’.


Dalam tulisan ini, saya ingin share tentang didikan yang ada dalam keluarga kami. Didikan dari kakek/nenek saya yang juga diterapkan oleh orang tua saya dan akhirnya sayapun menerapkannnya dalam mendidik anak saya.

Bisa saja hal ini tidak cocok dengan budaya atau lingkungan anda.,silahkan diambil yang baiknya saja untuk diterapkan pada anak anda.

Kebiasaan kebiasaan dibawah ini sudah mulai diterapkan pada anak kala mereka berumur 1 tahun. Begitu berulang tahun yang pertama, pendidikan ini langsung diterapkan. Memang, sang anak belum bisa ngomong. Dalam hal ini sang pengasuh atau orang yang mendampinginyalah yang akan ngomong, agar sang anak mencontohnya dan menjadikannya sebagai suatu kebiasaan

Semoga menginspirasi

Hal hal yang perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini (1 tahun)


Mengucapkan Terima Kasih,
Apapun itu, begitu sang anak menerima barang atau jasa baik dari keluarganya ataupun dari orang lain, didiklah dengan selalu mengucapkan ‘terima kasih’. Biarkan pengasuhnya atau orang yang mendamping sang anak yang mengucapkannya. Dengan demikian sejak kecil sang anak sudah langsung mengenal budaya ‘terima kasih’. Setelah sang anak mulai besar, sekitar 2 atau 3 tahun barulah mulai dikasi tau (tentu saja dengan kata kata sederhana yang dapat dipahami anak kecil). kenapa kita harus berterima kasih.


Mengucapkan Salam
Dalam kebiasaan keluarga kami, sejak anak berumur 1 tahun, begitu bangun tidur dan pertama bertemu orang selalu memberi salam ‘Selamat Pagi’. Pada saat makan selalu mengucapkan salam ajakan “Mari makan”. Atau juga begitu melihat orang makan, selalu menyapa terlebih dahulu dengan ucapan ‘selamat makan, mami’ atau ‘selamat makan, oma/opa’  atau ‘selamat makan,tante’ dan lain sebagainya. Begitu juga jika akan berangkat tidur selalu mengucapkan salam ‘Selamat malam, selamat tidur’. Salam seperti itu selalu mutlak diucapkan pada sesama penghuni rumah dan jika sudah mulai besar, itupun akan dibiasakan untuk diberlakukan kepada orang lain


Pamit
Sebelum pergi sang anak diajarkan utuk selalu pamit. Biarkan sang pengasuh atau orang yang mendampinginya yang akan mengucapkan salam pamitnya. Begitu juga jika sudah kembali dari bepergian. Selalu dibiasakan menyapa penghuni rumah. Kami memang masih menganut didikan ala kolonial. Jadi begitu sampai rumah kami selalu menyapa penghuni rumah dengan kata daaag (berlaku untuk semua orang) atau bisa ‘daag mami’ atau. ‘Daag, Oma’ atau siapapun juga. Jadi kata daag itu tidak sebatas salam untuk berpisah, tetapi jika pulang dari bepergian juga menggunakan kata daag. Mungkin bagi yang tidak terbiasa dengan kata daag ini, bisa menggantinya dengan ‘selamat siang’, ‘selamat sore’,‘tabik’ atau ucapan ucapan sejenis


Meminta Tolong
Jika membutuhkan bantuan orang lain (jasa) sebaiknya dimulai dengan kata minta tolong. Misalkan meminta tolong mengambilkan sesuatu tetap pengasuhnya yang ngomong, "mbak x, dede minta tolong bla bla bla", dengan demikian sedari dini anak sudah terbiasa dan tidak asing lagi dengan kata minta tolong


Menyayangi binatang dan sesama makhluk Tuhan
Belakangan ini ngetrend ibu ibu sering memberikan ‘mainan bernyawa' untuk anaknya agar anaknya anteng. Biasanya sih ayam kecil yang dicat warna warni untuk dipakai main sama sang anak. Sedih sekali saya melihatnya, bahkan saya sering menangis melihat gejala kehidupan seperti itu. Kami memang mengajarkan sang anak untuk selalu menyayangi binatang dan masing masing juga memiliki binatang. Binatang peliharaan juga harus diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Jika ada binatang yang merupakan hama, seperti kecoa dan lalat yang memang harus dibasmi, itupun diajarkan agar sang anak nanti akan membasmi hama hama itu tidak dengan penuh rasa kebencian .



Hal hal yang merupakan larangan pada anak usia dini


Meminta dalam hal ini benda atau makanan (bukan meminta tolong)
Mungkin dalam kebiasaan banyak orang, jika melihat seseorang sedang menikmati makanan, misalnya jika melihat anak tetangga yang sedang menikmati es krim, tanpa sadar sang pengasuh langsung berkata “Wow, es krimnya enak, dede minta dong"... Atau bisa juga, "Bagi dong buat dede". Memang sebetulnya tidak meminta dalam arti yang sebenarnya, hanyalah bentuk basa basi. Tetapi hal ini memang menjadi pantangan dalam keluarga kami. Anak anak tidak boleh meminta barang atau makanan pada orang lain, bahkan kepada saudara kandung sekalipun. Meminta hanya boleh dilakukan pada orang tua atau kakek dan nenek.  Tetapi bukan berarti juga hubungan harus kaku dengan saudara kandung.  Berbagi dengan saudara kandung adalah merupakan KEHARUSAN, tapi berbagi dalam posisi tangan di atas (memberi) bukan posisi menadahkan tangan alias meminta. Jadi sejak dini sudah diajarkan bahwa terhadap saudara kandung selalu harus memberi, jangan meminta, dan tidak boleh ada 'hitung hitungan' dengan saudara kandung


Ditakut takuti dengan hantu, tokoh imajiner atau juga tokoh lainnya misalnya polisi atau tentara .
Terkadang hal ini terjadi jika anak tidak mau makan atau tidak mau tidur. Sang anak sering ditakut takuti akan dipukul atau diculik tokoh tokoh rekayasa orang tua, sehingga anak menjadi takut dan akhirnya mau makan ataupun tidur. Hal ini tidak pernah dibiasakan, untuk menghindari trauma pada anak dan rasa takut yang tidak beralasan. Anak anak hanya diajarkan untuk takut kepada Tuhan, orang tua, kakek dan nenek ataupun saudara kandung.


Bohong
Ini memang belum relevan pada anak berusia 1 tahun. Biasanya pada usia 2 tahun ke atas. Usahakanlah agar orang tua tidak berbohong pada anaknya, sekecil apapun tingkat bohongnya, karena jika ketahuan itu bisa mengurangi kepercayaan anak terhadap orang tuanya, dan bisa jadi juga anak nanti akan tumbuh menjadi seorang pembohong.


Iri
Menurut saya, ini yang paling penting. Tetapi lagi lagi baru bisa diterapkan pada anak usia 2 tahun ke atas. Jika anak mengeluh, curhat .. "Kenapa dia begini, sementara temannya begitu". Hendaklah orang tua sebijaksana mungkin menjelaskan kepadanya. Hindari anak dikuasai dengan perasaan iri, karena itu sangat tidak baik bagi dirinya sendiri dan seumur hidup dia tidak akan pernah merasa nyaman.

Semoga sharing saya di atas bisa menginspirasi.


Yuk simak artikel lainnya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to ""Do or do not" bagi anak usia dini"

Posting Komentar